Minggu, 17 Juli 2011

PEMASARAN JAMUR TIRAM

Pemasaran merupakan ujung tombak dalam kegiatan wirausaha, karena dari menjual produk kitalah, kita dapat memperoleh penghasilan atau pemasukkan.  Bisa dikatakan bahwa sebenarnya kita bisa mudah memproduksi barang atau jasa sesulit apapun namun masalahnya, pada umumnya kita mengalami kesulitan dalam menjualnya.  Lebih parah lagi ada juga orang yang memulai usaha hanya ikut-iktuan karena sedang tren tanpa memperencanakan bagaimana nanti menjual produknya.  Hal semacam ini hampir sama dengan usaha budidaya jamur tiram.  Pada saat media gencar memberitakan tentang usaha jamur tiram yang sangat prospektif, masyarakat banyak yang “latah” langsung saja ikut membudidayakan jamur tiram tanpa memperhitungkan aspek pemasaran, akibatnya….jamur tiram melimpah di pasaran.  Bukan hanya harga jamur yang turun tapi lebih parah lagi, pasar sudah tidak mampu menyerap jamur tiram lagi alias over supply.

Sebagai pelaku usaha budidaya jamur tiram yang serius, bukan asal-asalan, kita harus siap menghadapi fenomena over supply.  Hal ini pasti terjadi beberapa bulan sekali, walaupun dalam kurun waktu yang singkat sekitar 10 – 15 hari, itu pengalaman di kota saya.  Beberapa langkah yang saya lakukan bisa bertahan disaat terjadi banjir jamur adalah
  1. Bangun jaringan pemasaran yang baik.
Jalin hubungan yang baik dengan beberapa pelanggan.  Jangan hanya dengan satu pelangggan, karena sangat rentan jika kita hanya tergantung pada 1 pelanggan, pada saat pelanggan tersebut sudah tidak mampu menampung produk kita, kita akan bingung kan?

  1. Jamur tiram harus berkualitas baik.
Hal ini wajib hukumnya…hehehehe…saya mengalami beberapa kali retur dari pelanggan karena jamur tiram sudah layu saat dijual di pasar, hal ini karena jamur tiram yang saya petik terlalu tua, sehingga tidak tahan lama.  Saya mengikuti saran dari beberapa petani jamur lain bahwa jamur tiram yang dipetik jangan terlalu tua, agar tahan lama dan pemetikkannya sebisa mungkin paling lama 3 jam sebelum dijual ke pasar.

  1. Jaga kontinyuitas
Kalau hal yang ini, saya juga masih belajar dan berusaha untuk tetap menjaga kestabilan pasokan jamur tiram ke pelanggan.  Hal ini sangat diperlukan agar pelanggan tidak segera hijrah ke petani lain saat kita tidak dapat memasok jamur.  Salah saru cara untuk menjaga kestabilan pasokan jamur adalah dengan bekerja sama dengan petani lain untuk bersama-sama memasok jamur.

  1. Brand
Nah..untuk ini rupanya perlu juga…merk juga diperlukan dalam usaha jamur tiram.  Merk berfungsi agar produk kita mudah dikenali oleh para konsumen, selain itu dengan adanya merk maka usaha kita terlihat lebih bonafit dan dapat dipercaya.  Kalau perlu buat kaos dengan gambar (merk) usaha kita, sehingga secara tidak langsung kita juga melakukan promosi murah dengan memakainya ke mana kita pergi. Ooya..untuk merk di produk yang dijual di dalam plastic, cukup sederhana saja, dengan kertas label yang distempel juga sudah cukup.

  1. Layani Komplain dengan baik
Adakalannya kita mendapat komplain atau retur karena jamur kita jelek.  Kalau sudah seperti itu…ya kita terima saja dan jika perlu kita ganti dengan jamur yang baru dan jangan lupa meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan. 

Itu yang bisa saya bagikan kepada teman-teman petani jamur tiram, semoga bermanfaat dan saya sangat mengharapkan para petani jamur yang lain untuk komen atau memberikan masukkan juga tentang hal ini, agar kita bisa saling melengkapi. Semoga sukses.