Jamur konsumsi memang ada
berbagai macam jenis. Semua jenis jamur
konsumsi prospektif untuk dibudidayakan.
Ada yang di konsumsi untuk bahan makanan, obat – obatan bahkan juga ada
yang dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik.
Saat ini banyak sekali petani yang membudidayakan jamur tiram, namun
sebenarnya selain jamur tiram, jamur kuping juga bisa dikombinasikan dalam
budidaya bersama dengan jamur tiram. Hal
ini karena jamur kuping menggunakan media yang sama dengan jamur tiram yaitu
serbuk kayu, hanya saja formula campuran medianya saja yang berbeda walaupun
bisa juga dibuat sama.
Jamur Kuping (Auricularia sp.) |
Kombinasi budidaya jamur tiram
dan jamur kuping ini menurut saya sangat baik dilakukan mengingat sifat dari
jamur tiram yang kadang kurang menguntungkan yaitu mudah sekali busuk sudah
banyak juga petani yang membudidayakannya sehingga memperketat persaingan yang
dapat menyebabkan panen raya jamur tiram pada suatu waktu. Berbeda dengan jamur tiram, jamur kuping
justru dapat diawetkan dengan cara dikeringkan.
Bahkan harga jamur kuping kering lebih mahal daripada yang basah. Sehingga petani tidak perlu kuatir dengan
membanjirnya jamur kuping di pasaran, karena bisa disimpan dan diawetkan untuk
dijual di lain waktu. Masa pemetikkan
jamur kuping juga tidak terlalu diburu waktu, karena jamur kuping tidak mudah
busuk, justru jika dilakukan penyiraman yang teratur, jamur kuping akan semakin
besar.
Masyarakat sudah banyak yang
mengenal jamur kuping, sehingga dapat dikatakan pemasarannya tidak sulit. Jamur kuping dapat diolah menjadi campuran
dalam sup, capcay, bihun goreng, kripik, dan sebagainya. Karena mudah diolah menjadi berbagai macam
makanan dan khasiatnya yang baik bagi kesehatan, banyak orang yang menggemari
jamur kuping ini.
Ada berbagai jenis jamur kuping
yang dapat dibudidayakan, karena saya tidak suka yang terlalu teoritis maka
berbagai jenis dan kandungan vitaminnya silahkan pembaca baca di buku – buku tentang
jamur kuping yang ada di toko buku…he..he..he… Saya lebih suka untuk membagikan
tentang hal – hal yang saya alami secara nyata dan langsung dalam usaha
budidaya jamur konsumsi ini, tentu saja dengan tidak mengabaikan teori yang
saya dapat juga dari buku – buku dan tuntunan dari para senior pembudidaya
jamur.
Dengan membudidayakan dua jenis
jamur itu diharapkan petani dapat mengatur kapan memproduksi jamur tiram dalam
jumlah banyak dan kapan mengurangi produksinya namun tetap mendapatkan
pemasukkan dari hasil jamur kuping.
Selamat mencoba kawan !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar