Jika di posting sebelumnya saya pernah menulis tentang media jamur tiram yang berasal dari serbuk atau limbah gergajian kayu, saat ini saya ingin sharing tentang formula dari media jamur tiram. Media jamur tiram terdiri dari serbuk kayu, dedak, kapur dan gipsum. Adapula pembudidaya yang menambahkan gula, tepung jagung dan aci pada campuran tadi, namun saya belum mencoba bahan tambahan tersebut, so....mohon pencerahan dari reka-rekan yang pernah mencobanya ya...bisa dikomen..hehehe..
|
Serbuk Kayu |
Ada berbagai macam formulasi media dan masing-masing pembudidaya memiliki formulasi medianya sendiri, hal ini karena disesuaikan dengan harga dan kondisi lingkungannya. Belum tentu formula yang dipakai oleh saya bisa cocok dengan teman-teman semua. Maka itu diperlukan juga percobaan untuk mengetahui formula mana yang paling pas digunakan. Sebagai patokan, formula jamur yang sering digunakan pada umumnya adalah :
- Serbuk kayu
- Dedak 10% - 15% dari berat serbuk kayu
- Kapur 2% - 5% dari berat serbuk kayu
- Gipsum 0,5% - 1% dari berat serbuk kayu
- Air secukupnya
Dedak merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Dedak mengandung protein yang tinggi dan juga mengandung vitamin B1 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan tubuh buah. Jangan lupa memilih dedak yang masih baik kondisinya, jangan yang sudah mengalami fermentasi. kapur dibutuhkan untuk menetralkan ph serbuk kayu, pada kenyataannya, pembudidaya kecil-kecilan seperti saya untuk mengukur ph dari campuran agak kesulitan, karena alatnya pengukurnya mahal, sayang uangnya buat beli...hehehe...tapi dengan persentase diatas tadi saya rasa sudah cukup untuk menurunkan tingkat keasaman serbuk kayu. Selain itu kapur juga menyediakan minerl yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur. Gipsum dibutuhkan untuk mengokohkan media agar tidak mudah hancur. Tingkat kebasahan media 60%, kalo ada alat ukurnya lebih baik, tapi saya biasa mengukurnya dengan cara mengepal campuran media yang telah di beri air, jika pada saat dikepal air tidak menetes dan pada saat dibuka serbuk tetap menggumpal, itu bisa diartikan kadar air sudah pas....(pake ilmu kirologi...ilmu kiro - kiro ..hehehe...)
Setelah media tercampur rata, ada pembudidaya yang mengkomposkan terlebih dahulu campuran tersebut selama 1 minggu adapula yang langsung melakukan pewadahan. Bagi saya semua itu baik adannya, namun saya biasanya melakukan pewadahan 1 hari setelah pencampuran dengan alasan agar air terserap oleh serbuk kayu. Proses selanjutnya adalah sterelisasi. Sterelisasi akan saya tulis di posting berikutnya. Mohon masukkan dari para rekan-rekan pembudidaya jamur tiram ya...mari kita berbagi. Thanks n Succes !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar