Kamis, 26 Mei 2011

Media Jamur Tiram

Jamur Tiram ( Pleurotus sp.) merupakan jamur konsumsi yang pada habitat aslinya (di alam) tumbuh di batang - batang pohon yang sudah mati.  Jamur ini menyerap selulosa pada kayu sehingga pada akhirnya kayu tersebut menjadi lapuk.  Pada dasarnya, jamur tiram dapat tumbuh di semua jenis kayu, kecuali pada kayu yang bergetah.  Di alam, pertumbuhan jamur tiram tidak dapat di perkirakan, bahkan cenderung bersifat musiman, biasanya pada musim hujan atau pada tempat - tempat tertentu yang lembab.  Oleh karena itu, karena jamur tiram mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik, maka orang mulai berusaha membudidayakan jamur ini.

Saya pernah membaca sejarah awal budidaya jamur tiram, namun saya lupa apa nama bukunya, jika tidak salah, orang Jepanglah yang mulai membudidayakan jamur tiram ini.  Pada awalnya, potongan batang kayu dilubangi dan ditanami bibit jamur tiram, namun mungkin cara ini masih kurang praktis, sehingga ada cara lain yang sampai saat ini juga masih digunakan, yaitu dengan membuat baglog yang menyerupai batang kayu, yaitu dengan memasukkan serbuk kayu ke dalam kantong plastik dan dipadatkan.



Serbuk kayu yang digunakan untuk media jamur tiram pada umumnya merupakan limbah dari industri penggergajian kayu (saw mill).  Kita perlu berhati - hati dalam memilih serbuk yang merupakan limbah dari saw mill ini, karena banyak juga serbuk kayu yang tercemar minyak solar yang pada umumnya digunakan sebagai pelumas untuk bilah gergajinya.  Jamur Tiram tidak dapat tumbuh pada serbuk kayu yang tercemar minyak solar ini.  Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan solar pada serbuk kayu, namun saya sendiri belum pernah mencoba karena belum pernah mengalaminya hehehehe...,dari beberapa informasi antara lain dengan cara merendamnya dalam air selama 24 jam (serbuk masih dalam karung)...membayangkannya saja kayanya repot banget ya....ada pepatah mengatakan "lebih baik mencegah daripada mengobati" oleh karena itu, sebaiknya sebelum kita membeli serbuk kayu, check dulu asal serbuknya agar kita tahu bagaimana keadaan serbuk kayu itu.

Jenis kayu yang digunakan dapat dari jenis pohon apa saja, asal jangan pohon yang bergetah seperti pinus, dsbnya.  Di daerah saya jenis kayu yang digunakan adalah dari pohon sengon / alba (Paraserianthes falcataria).  Karena memang jenis kayu ini yang paling banyak dijumpai dan didapatkan.  Saya sendiri belum pernah mencoba jenis kayu keras seperti jati, mahoni, dsbnya.  Namun dari beberapa informasi, kayu keraspun dapat digunakan, memang perbedaannya adalah kecepatan merambat miseliumnya, namun ada yang bilang, karena kayu keras massa kayunya lebih berat, baglog lebih panjang umurnya dan hasil jamurnya lebih banyak (berat).  Saya sendiri belum pernah menelitinya.
 
Saya rasa ini hanya ini yang saya dapat bagikan kepada teman - teman semua tentang media jamur tiram, saya juga mengharapkan teman - teman sesama pembudidaya jamur tiram dapat memberikan tanggapan bahkan masukkan mengenai media jamur tiram.  Tentang formula akan saya tampilkan di posting selanjutnya. 


Sabtu, 14 Mei 2011

Menjaga Kestabilan Kuantitas Pasokan Jamur

Saking asiknya membuat baglog jamur tiram, saya sampai lupa untuk menjaga kestabilan kuantitas hasil panen.  Beberapa waktu yang lalu saya masih penasaran dengan produksi baglog yang masih tinggi kegagalannya karena kontaminan, setelah kontaminan bisa ditekan produksi terus-terusan.  Teman-teman lain di Jamur Perwira yang sudah lancar produksinya juga asik memproduksi baglog tanpa menghitung kapasitas kumbung. Begitu kumbung penuh, dan waktunya ganti baglog, baru terasa pasokan jamur ke pelanggan berkurang drastis, padahal biasanya pasokan selalu banyak. Hal ini yang jarang petani perhitungkan, yaitu menjaga kestabilan pasokan jamur. Akibatnya bisa fatal, pelanggan yang kekurangan jamur bisa beralih ke pemasok lain.

Petani juga perlu belajar pengaturan produksi yang disesuaikan dengan kapasitas kumbung selain juga memperhitungkan kapasitas produksi. Jika kapasitas kumbung kita adalah 1000 baglog, bukan berarti langsung diisi 1000 baglog. Kalau seperti itu, memang pada beberapa saat kita akan mengalami panen yang berlimpah namun dalam waktu yang singkat pula hasil panen akan menurun dan bahkan tidak panen sama sekali pada saat baglog sudah kadaluarsa dan harus diganti.
Petani yang membeli baglogpun seperti itu, jika memang akan diisi langsung maksimal kapasitas, setidaknya petani harus mengadakan kontrak dengan pihak pemasok baglog sehingga pada saatnya penggantian baglog lama, baglog baru sudah siap dikirim, namun pasti tidak akan langsung tumbuh kan?

Pengalaman saya, sebaiknya kumbung diisi setengah kapasitas, misalnya, kapasitas kumbung 1000 baglog, diisi 500 baglog, begitu baglog 1 tadi mulai full miselium dan panen I, produksi 250 baglog (2), pada saat baglog 2 sudah full, produksi 250 baglog lagi, begitu seterusnya, sehingga pada produksi baglog yang ke 4 untuk menggantikan baglog 1. Dengan pengaturan seperti itu diharapkan hasil panen bisa stabil dan jika ada penurunan atau kenaikan, tidak terlalu signifikan. Namun yang perlu diperhatikan disini adalah karena 1 kumbung berisi baglog yang berbeda fasenya, maka perlu dijaga kebersihannya dan pengaturan penataan, sebab untuk pembentukkan tubuh buah jamur, perlu suhu rendah dan kelembapan yang tinggi, sedangkan pertumbuhan miselium perlu suhu tinggi 27-30 derajat C dan kelembapan rendah.

Namun jika petani mampu membuat dua kumbung..waahh...ga usah mikir repot-repot deh..hehehe...lebih mudah tentunya dalam pengaturan produksinya. Semoga Sukses !!  

Jumat, 13 Mei 2011

Baglog Jamur Tiram Putih


Dari Kiri ke kanan : umur 2-3 minggu, 3-4 minggu, 4-5 minggu (siap panen)
Ukuran                   : 17 x 30 cm.
Ketebalan Plastik  : 0,4 mm
Hasil Panen  : 0,4-0,5 kg
Harga             :Rp.1.500/baglog (tanpa ongkos kirim)

Pemesanan bisa sms/telp ke 08567020137



Garansi...!!!

Baglog gagal panen 
ditukar dengan yang baru !!!

Produksi Jamur Tiram


Jika kita berbicara tentang produksi jamur tiram maka yang kita bicarakan pertama kali adalah membuat baglog jamur tiram.  Di tulisan ini saya akan menuliskan tentang cara membuat baglog jamur tiram, mengenai kumbung dan peralatan yang lainnya akan saya tuliskan di artikel yang lain.
Bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk membuat baglog adalah :
  1. Serbuk kayu/limbah gergajian kayu, bisa dari semua jenis kayu asal jangan dari kayu pohon yang bergetah seperti pinus, dsb. 
  2. Dedak sebanyak 10-15% dari berat serbuk kayu.
  3. Kapur bangunan 2-5% dari berat serbuk kayu.
  4. Gipsum 1% dari serbuk kayu.
  5. Air secukupnya.
  6. Plastik ukuran 17x30x0,4mm
  7. karet gelang
  8. Cincin dari pipa paralon atau bambu berdiameter 2,5 in
  9. kertas koran
Alat Sterelisasi
  1. drum bekas.(bersih)
  2. kompor gas (semawar)
  3. tabung gas 
formula media dan komposisi yang ditulis diatas sebenarnya adalah bahan pokok, namun ada juga petani yang menambahakan bahan-bahan tertentu untuk mempercepat pertumbuhan atau meningkatkan kualitas jamur, namun hal tersebut juga tergantung dari masing-masing tempat tumbuhnya dan alat yang digunakan.  Dalam hal ini saya karena masih menggunakan alat yang sederhana sehingga mempunyai keterbatasan dalam hal sterelisasi, sehingga dalam menggunakan dedak hanya 10% agar kontaminasi dapat diminimalisasi.
Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
  • Serbuk kayu diayak jika memang diperlukan, dilihat dari tingkat banyaknya bahan ikutan yang tidak diperlukan seperti kulit kayu dan sebagainya.
  • Bahan-bahan seperti dedak, kapur, gipsum  dan serbuk kayu dicampur dan diaduk hingga rata.
  • Campuran tersebut disiram dengan air dengan kadar air sekitar 40%, cara pengecekan sederhana adalah dengan mengepal campuran. Jika pada saat dikepal air tidak menetes dan setelah genggaman tangan dibuka namun campuran tetap menggumpal, maka air berarti sudah cukup.
  • Ada beberapa petani yang mengomposkan campuran tersebut selama 1 hari atau beberapa hari, namun ada juga yang langsung melakukan pewadahan (baglog) setelah pencampuran. Pada ininya setelah saya praktekan kedua cara tersebut tidak ada perbedaan.

Proses Pewadahan Media


    
    Posisi Baglog di dalam drum
    Bagian atas menghadap ke bawah
    
  • Setelah pewadahan, baglog disterelisaskan dengan memasukkan baglpg kedalam tong yang bagian bawahnya diberi sarangan dan diisi air. Proses sterilisasi yang saya lakukan, jika memasak 100 - 130 baglog cukup dengan 1 tabung gas hingga gas habis. (saya sengaja tidak pake suhu dan waktu sebagai ukurannya, agar mudah dipahami).


Proses Sterelisasi dengan cara sederhana
 
  • Setelah proses sterelisasi, diamkan 1 hari. Setelah itu baglog di turunkan dan dilakukan penanaman (inokulasi).  

Itu tadi adalah langkah singkat dan sederhana pembuatan baglog, tentu saja apa yang saya tuliskan belum cukup memberikan petunjuk secara jelas. Maka dari itu, jika pembaca berniat untuk terjun dalam usaha budidaya jamur tiram sebaiknya juga mengunjungi dan mencari informasi dari petani jamur terdekat di daerah anda sekaligus juga untuk menambah persaudaraan antar petani, karena itu juga sangat diperlukan. Selamat mencoba. 




Jumat, 06 Mei 2011

Budi Daya Jamur Tiram

Jamur Tiram merupakan salah satu jenis komoditi pertanian yang sangat prospektif untuk dibudidayakan.  Kalimat itu yang sering sekali kita dengar atau baca di media cetak dan televisi.  Akibatnya banyak pemain-pemain baru yang bermain di usaha budi daya jamur tiram tanpa mempunyai perencanaan yang matang terlebih dahulu, sehingga kalo kita amati dengan seksama, petani pembudidaya jamur tiram sebenarnya tidak bertambah secara signifikan, tapi justru petani lama berhenti atau alih profesi sedangkan petani baru muncul menggantikan petani lama ang "gugur" itu.  Petani baru yang tanpa perencanaan biasanya mendengar jamur sangat prospektif, langsung membeli baglog siap panen dalam jumlah besar, tanpa memperhitungkan mau di jual kemana nanti hasil panennya, begitu panen hampir tiba, baru bingung dan akhirnya menjual jamur dengan harga yang rendah karena jamur mudah busuk alias tidak tahan lama. Setelah dihitung-hitung baru ketahuan kalo rugi..lalu..tutup deh ganti profesi..begitu seterusnya.
Sebenarnya jika usaha budi daya jamur tiram ini dilakukan dengan perencanaan yang baik dan petaninya juga mau bersabar, niscaya bisa saja menuai keberhasilan. Sayapun saat ini dapat dikatakan belum berhasil menjadi petani jamur yang besar dan masih dalam proses belajar. Namun saya mau share pengalaman saya agar jangan mudah menyerah dalam berjuang terutama sebagai petani jamur tiram seperti yang dialami oleh beberapa teman saya, walaupun tidak semua.
Kunci keberhasilan usaha budi daya jamur tiram adalah tekun, sabar dan pemasara.  Karena jamur tiram merupakan jenis bahan makanan yang mudah busuk sehingga harus cepat terjual setelah panen.  Untuk itulah perlunya kita menjalin hubungan yang baik dengan pemasar agar selalu siap menampung jamur kita. Alangkah baiknya sebelum produksi kita melakukan survey dan mencari calon pelanggan terlebih dahulu agar hasil panen kita langsung dapat tertampung.
Setelah kita mendapat jaringan pemasaran, perlu dijaga juga keberlanjutan hasil kita, dalam hal ini sayapun masih terus belajar untuk menjaga kontinyuitas hasil panen agar pelanggan tidak kecewa dan beralih ke produsen lain.  Kualitas juga perlu dijaga dengan baik.  Jika jamur kita baik kualitasnya, walaupun ada pesaing yang banting harga, niscaya pelanggan tetap setia dengan produk kita.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah tekun, rajin dan sabar.  3 hal tersebut juga sangat mempengaruhi keberhasilak dalam budidaya jamur tiram, karena pasti jika kita memproduksi baglog sendiri, banyak masalah yang akan kita temui seperti kontaminan, jamur yang lambat tumbuhnya dan sebagainya.  Tetaplah semangat dan optimis kita pasti berhasil.
Selamat Berjuang.

Rabu, 04 Mei 2011

Pupuk Organik dan Media Tanam Mitra Tani


Terbuat dari fermentasi limbah baglog jamur tiram yang difermentasi dengan EM4
Dapat digunakan sebagai pupuk dan media tanam sekaligus
Sangat cocok untuk tanaman hias, hortikultura, tabulampot.
Harga kemasan 2 kg Rp.2.500,-
Harga Curah Rp.600,-/kg
Pemesanan Hubungi 08567020137

Pupuk Organik

Limbah baglog atau media jamur tiram yang sudah tidak produktif jika tidak dimanfaatkan akan menjadi sampah yang menumpuk dan mengotori lingkungan.  Saat ini banyak petani jamur yang sudah mulai memanfaatkan limbah baglog tersebut menjadi sesuatu yang mempunyai nilai tambah bahkan dapat dijadikan sebagai usaha tambahan.  Pemanfaatan limbah baglog tersebut antara lain untuk media ternak belut, media ternak cacing dan bahan baku pupuk organik. Pada tulisan kali ini saya baru memanfaatkan limbah baglog sebagai bahan baku pupuk organik, sesuai dengan pengalaman yang sudah saya lakukan.
Pupuk organik yang saya buat dari campuran kotoran ternak dan limbah baglog jamur menggunakan teknik bokhasi, yaitu menggunakan EM4 atau effective microorganisme untuk mempercepat proses pengomposan bahan pupuk tersebut.  Caranya adalah sebagai berikut :
Bahan Baku :
  • Kotoran ternak 100 kg
  • Limbah baglog 250 kg
  • EM4 350 ml
  • Gula 1/4 kg
  • Dedak 10 kg
  • Air secukupnya.
Cara Pembuatan :
  1. Gula dilarutkan dalam air kemudian campurkan dengan EM4
  2. Bahan - bahan (kotoran ternak, dedak dan limbah baglog) dicampur sampai merata
  3. campurkan larutan EM4 ke campuran bahan tersebut dan aduk hingga tercampur sempurna.  Untuk menentukan tingkat kadar air dapat di cek dengan cara mengepal campuran tersebut dan jika tidak ada air yang menetes saat dikepal dan bahan tetap menggumpal, berarti kadar air sudah cukup.
  4. setelah tercampur merata, campuran ditumpuk menyerupai gunungan dengan ketinggian 1 meter.
  5. tutup dengan terpal atau penutup lainnya.  setiap hari campuran tersebut diaduk untuk mendinginkan panas yang dihasilkan dari proses fermentasi, kemudian ditumpuk lagi.
  6. proses fermentasi hingga pupuk matang selama 7 - 10 hari. 
  7. jika sudah dingin pupuk sudah dapat digunakan.
Demikian cara pembuatan pupuk organik dari limbah baglog jamur tiram dengan tehnik bokhasi. Pupuk yang dihasilkan tersebut selain digunakan sendiri juga dapat kita kemas dan dijual ke pehobi tanaman hias atau untuk pertanian sehingga dapat menghasilkan penghasilan tambahan seperti yang sudah saya lakukan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.



Selasa, 03 Mei 2011

Nugget Jamur Tiram

Berbahan dasar jamur tiram
Sehat, lezat, gurih dan bergizi. 
Tanpa bahan pengawet !!
Tersedia kemasan :
150 gram harga Rp 5.000,- 
 250 gram harga Rp.8.500,-
Harga belum termasuk ongkos kirim.
Pemesanan hub: 08567020137

Jamur Tiram Putih

Seperti yang sudah ditulis dalam kata sambutan di atas bahwa Jamur Perwira merupakan gabungan dari beberapa petani jamur konsumsi di daerah Purbalingga - Jawa Tengah, saat ini fokus utama Jamur Perwira adalah produksi jamur tiram putih (Pleoratus ostreatus.).  Hal ini karena memag di daerah Purbalingga permintaan akan jenis jamur ini sangat besar.  Namun kami, petani jamur, tetap memiliki rencana kedepan untuk memproduksi jamur konsumsi jenis lain seperti jamur kuping dan jamur tiram dimana jamur jenis ini juga memiliki pasar yang baik.
Jamur Tiram Putih
(Pleoratus ostreatus)
Jamur Tiram (Pleoratus sp.) merupakan jamur pelapuk kayu yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan memiliki kandungan gizi yang sangat baik.  Deskripsi singkat tentang jamur ini, jamur tiram putih memiliki tudung yang menyerupai cangkang tiram dan memiliki batang/ tangkai. Bagian bawahnya berlapis-lapis seperti insang berwana putih dan lunak. Jamur ini akan tumbuh dengan baik di lingkungan yang memiliki kelembapan 80% - 85% dan suhu udara 18 - 20 derajat celcius. Kandungan kalori, protein dan karbohidratnya yang tinggi serta teksturnya yang kenyal sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia.  Rasanya yang netral dan memberikan sensasi seperti daging ayam memudahkan jamur ini untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Pada posting selanjutnya akan saya sampaiakn tentang cara pembuatan media jamur tiram dan pengolahan produknya serta pemanfaatan limbah produksi usaha ini.  Semoga bermanfaat bagi para pembaca.