Jumat, 06 Mei 2011

Budi Daya Jamur Tiram

Jamur Tiram merupakan salah satu jenis komoditi pertanian yang sangat prospektif untuk dibudidayakan.  Kalimat itu yang sering sekali kita dengar atau baca di media cetak dan televisi.  Akibatnya banyak pemain-pemain baru yang bermain di usaha budi daya jamur tiram tanpa mempunyai perencanaan yang matang terlebih dahulu, sehingga kalo kita amati dengan seksama, petani pembudidaya jamur tiram sebenarnya tidak bertambah secara signifikan, tapi justru petani lama berhenti atau alih profesi sedangkan petani baru muncul menggantikan petani lama ang "gugur" itu.  Petani baru yang tanpa perencanaan biasanya mendengar jamur sangat prospektif, langsung membeli baglog siap panen dalam jumlah besar, tanpa memperhitungkan mau di jual kemana nanti hasil panennya, begitu panen hampir tiba, baru bingung dan akhirnya menjual jamur dengan harga yang rendah karena jamur mudah busuk alias tidak tahan lama. Setelah dihitung-hitung baru ketahuan kalo rugi..lalu..tutup deh ganti profesi..begitu seterusnya.
Sebenarnya jika usaha budi daya jamur tiram ini dilakukan dengan perencanaan yang baik dan petaninya juga mau bersabar, niscaya bisa saja menuai keberhasilan. Sayapun saat ini dapat dikatakan belum berhasil menjadi petani jamur yang besar dan masih dalam proses belajar. Namun saya mau share pengalaman saya agar jangan mudah menyerah dalam berjuang terutama sebagai petani jamur tiram seperti yang dialami oleh beberapa teman saya, walaupun tidak semua.
Kunci keberhasilan usaha budi daya jamur tiram adalah tekun, sabar dan pemasara.  Karena jamur tiram merupakan jenis bahan makanan yang mudah busuk sehingga harus cepat terjual setelah panen.  Untuk itulah perlunya kita menjalin hubungan yang baik dengan pemasar agar selalu siap menampung jamur kita. Alangkah baiknya sebelum produksi kita melakukan survey dan mencari calon pelanggan terlebih dahulu agar hasil panen kita langsung dapat tertampung.
Setelah kita mendapat jaringan pemasaran, perlu dijaga juga keberlanjutan hasil kita, dalam hal ini sayapun masih terus belajar untuk menjaga kontinyuitas hasil panen agar pelanggan tidak kecewa dan beralih ke produsen lain.  Kualitas juga perlu dijaga dengan baik.  Jika jamur kita baik kualitasnya, walaupun ada pesaing yang banting harga, niscaya pelanggan tetap setia dengan produk kita.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah tekun, rajin dan sabar.  3 hal tersebut juga sangat mempengaruhi keberhasilak dalam budidaya jamur tiram, karena pasti jika kita memproduksi baglog sendiri, banyak masalah yang akan kita temui seperti kontaminan, jamur yang lambat tumbuhnya dan sebagainya.  Tetaplah semangat dan optimis kita pasti berhasil.
Selamat Berjuang.

1 komentar: